TJOKROISME, REPORTASE - Pemuda Muslimin Indonesia kembali menegaskan sikapnya mengenai penanganan bencana ekologis di Sumatera. Mereka mendesak pemerintah untuk bertindak lebih serius dengan pendekatan komprehensif dalam menyelesaikan bencana.Hal tersebut disampaikan oleh Ketua PB Pemuda Muslimin Indonesia, H. Muhtadi Sabili saat menyampaikan sambutan pada Pembukaan Kongres Nasional (Majelis Syuro) XIV Pemuda Muslimin Indonesia di The Green Forest Hotel, Bogor 08-12 Desember 2025.
"Kita menuntut pemerintah bertindak lebih serius, lebih cepat, dan lebih tegas menangani bencana ini. Bencana ekologis bukan takdir belaka, ia adalah akibat dari kerakusan manusia.” Tegas Sabili.
Lanjut Sabili, bencana di Sumatera adalah bencana yang sistemik sifatnya, sehingga penanganannya juga harus sistemik dan komprehensif. "Tak cukup diselesaikan dengan program tambal sulam yang hanya mengedepankan ego sektoral para pejabat "
Sabili juga mengingatkan para peserta bahwa pelaksanaan Kongres Nasional kali ini berlangsung dalam suasana duka yang mendalam sehingga berharap peserta bisa menjaga dinamika berlebihan dan memperbanyak doa sebagai dukungan moril bagi saudara sebangsa di Sumatera.
“Bencana yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatera bukan hanya menyisakan kerusakan infrastruktur, tetapi juga menyisakan luka batin dan kesengsaraan bagi masyarakat kelas bawah. Kongres ini bukan sekadar seremonial, ia adalah seruan moral untuk bergerak,” ujar Sabili.
Pada kesempatan tersebut, Ketua PB Pemuda Muslimin Indonesia menegaskan sikap organisasinya agar pemerintah berani menindak tegas para pelaku eksploitasi hutan ilegal yang selama ini dibiarkan lepas dari jerat hukum.
"Kita tak menganut zero mining, tetapi penting bagi pemerintah untuk membatasi izin HPH dan pembukaan tambang yang menjadi pintu masuk deforestasi massif, serta perlunya enggalakkan kembali program reboisasi nasional dengan pengawasan yang melibatkan masyarakat sipil." Pungkasnya.






Posting Komentar